Beranda | Artikel
Berpegang Teguh kepada Sunnah
Senin, 28 November 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas

Berpegang Teguh kepada Sunnah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas pada Sabtu, 25 Rajab 1443 H / 26 Februari 2022 M.

Berpegang Teguh kepada Sunnah

Kita masih membahas poin ke-48, Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara lahir dan batin.

Pada pekan yang lalu kita membahas hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا بَعْدَهُمَا: كِتَابَ اللهِ وَسُنَّتِيْ، وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ.

“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku, keduanya tidak akan berpisah, sehingga keduanya datang kepadaku di Telaga (al-Haudh).” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

Orang yang berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Sahabat tidak akan sesat dan tidak akan celaka selama-lamanya. Hal ini dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

…فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

“Dan apabila datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa yang mengikut petunjukKu, maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka selama-lamanya.” (QS. Tha Ha[20]: 123)

Dari Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: “Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah shalat bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami dan memberikan nasihat dengan nasihat yang menjadikan air mata kami berlinang dan hati kami bergetar. Maka seorang berkata: ‘Wahai Rasulullah, nasihat ini seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah, maka berikanlah kepada kami wasiat!’

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كَثِيْراً، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّيْنَ الرَّاشِدِيْنَ، تَمَسَّكُوْا بِهَا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.

‘Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah, tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian setelahku akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid‘ah. Dan setiap bid‘ah itu adalah sesat.’” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ad-Darimi, Al-Hakim dan lainnya)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download Mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52449-berpegang-teguh-kepada-sunnah/